Rabu, 16 Oktober 2013

ORGANISASI UMUM

Manusia adalah makhluk sosial yang artinya merupakan individu yang membutuhkan satu sama lain. manusia tidak bisa hidup sendiri, karena sudah menjadi kodratnya manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk berinteraksi dan mencapai satu tujuan tertentu. dalam mencapai suatu tujuan, manusia lebih mudah mendapatkannya jika adanya interaksi atau kerjasama dengan manusia yang lainnya. kemudian mereka membuat suatu komunitas yang biasanya mempunyai visi yang sama dan kemudian menjalankan misinya bersama pula. hal ini biasa kita sebut dengan berorganisasi. Dimana dalam suatu organisasi terjadi interaksi dan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. 

1. RENTAN KENDALA (SPAN OF CONTROL) dengan BATASAN - BATASAN 

Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manager. Rentang Kendali setiap pemimpin/ manager tidak sama(relatif).
Perlunya Rentang Kendali dalam Organisasi
- Keterbatasan waktu
- Keterbatasan pengetahuan
- Keterbatasan kemampuan

- Keterbatasan perhatian
- Rentang Kendali setiap pemimpin / manager tidak sama (relatif)   

Faktor yang Membatasi Rentang Kendali
-Sifat dan terperincinya rencana
-Latihan-latihan dalam perusahaan
-Posisi Manager dalam perusahaan
-Dinamis & Statisnya Organisasi
-Efektivitas Komunikasi
-Tipe pekerjaan yang dilakukan
-Kecakapan & Pengalaman Manager
-Span of Personality and Energy
-Dedikasi dan Partisipasi bawahan.


2. BENTUK - BENTUK ORGANISASI DENGAN KEBAIKAN SETRA KEBURUKAN

a. Organisasi Lini

Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya adanya batasan yang jelas antara pimpinan dan bawahan. Pimpinan bertanggung jawab atas segala kegiatan organisasi dan mempunyai hak untuk mengambil keputusan dan wewenang lalu, bawahan harus mematuhinya. Kekurangan dari organisasi lini adalah kurangnya seorang pimpinan yang berpengalaman dan berpengetahuan luas, adanya kecenderungan untuk seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/dictator,dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dan kurang bebas dalam melakukan tindakan.

b. Organisasi lini dan Staff


Perpaduan antara struktur organisasi garis dengan struktur organisasi fungsional dengan bantuan staff. Keburukan Organisasi Lini dan Staf, yaitu :
Struktur organisasinya sangat rumit, adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya, dan perintah lini dan perintah staf sering membingungkan anggota organisasi karena kedua jenis hirarki sering tidak seirama dalam memandang sesuatu .

c. Organisasi Fungsional


Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut,Dalam organisasi ini seorang tenaga kerja tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan kepada para tenaga kerja/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya.



Kelebihannya :


Karena masing – masing divisi dalam management lebih terfokus dalam menggarap satu bidang saja, sehingga memunculkan orang – orang yang benar – benar berkompeten di bidang tersebut. Keprofesionalitasan dalam bidang ini menjadi salah satu indikator bagaimana organisasi pada umumnya dan masing – masing divisi dalam suatu organisasi pada khususnya berjalan dan sesuai dengan programyang telah dijalankan. Lebih bisa mencapai hasil yang maksimal dalam jalur – jalur garis besar program perusahaan yang benar untuk menghindari jika ada kesalahan yang mendasar dalam perusahaan, perusahaan dapat cepat menyelesaikannya.

1. perusahaan lebih produktif


Dengan struktur yang baik dalam bekerja menyebabkan para pekerja semakin giat dalam menjalankan pekerjaannya guna mencapai hasil yang terbaik.

2. Memunculkan inovasi – inovasi baru


Karena banyaknya orang – orang yang benar berkompeten di bidang masing – masing bidang, maka akan banyak timbul ide – ide dan kreatifitas serta inovasi – inovasi sehingga perusahaan tidak jalan di tempat dan deadlock bahkan varietas perusahaan menjadi kian beragam.


3. Perusahaan lebih bisa berkembang dan maju


Seiring munculnya banyak inovasi – inovasi baru maka perusahaan pun akan cepat berkembang dengan memaksimize setiap tujuan perusahaan dalam mencapai profityang diharapkan oleh perusahaan.

KELEMAHAN


Karena banyaknya orang ahli dan kompeten di bidangnya maka muncul konflik – konflik baik vertikal maupun horizontal, banyaknya orang ahli di masing – masing bidang menimbulkan seringnya gesekan – gesekan opinion maupun ide sangat sering terjadi yang bisa mengganggu stabilitas perusahaan.


1. Sulitnya mengontrol perusahaan karena banyaknya bidang dan divisi serta “ ilmuwan – ilmuwan “ di masing – masing bidangnya. Yang akhirnya harus merekrut dewa pengawas perusahaan-perusahaan dalam setiap bidang.


2. Penyimpangan – penyimpangan jadi sulit terlacak dan lebih sering terjadi yang bukan mustahil menimbulkan kerugian yang besar pada perusahaan. Karena banyaknya bidang dan divisi yang harus dikontrol sehingga pengawasanpun menjadi lemah.

3. Sulit mencari figur pimpinan karena banyaknya orang – orang yang ahli dan berkompeten di bidangnya sehingga sangat sulit menilai karena kedudukan dan peranan yang sama dalam perusahaan.

4. Muncul persaingan yang tidak sehat karena masing –masing merasa ahli dan berperan dalam perusahaan. Untuk itu perusahaan harus selektif dalam mencari para ahli dalam setiap bidangyang dipegang.
Suatu organisasi baik itu organisasi formal maupun informal dalam melakukan segala aktivitasnya pastilah terdapat hubungan diantara orang-orang yang melaksanakan aktivitas tersebut. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka akan semakin kompleks juga hubungan yang terjalin. Untuk mengatasi masalah itu,maka dibuatlah stuktur organisasi yang menggambarkan hubungan antar kelompok/bagian


Refensi :
http://jaenamuhamad.blogspot.com/2012/11/rentang-kendalispan-of-control-dengan.html
http://adhienesta.blogspot.com/2012/11/kebaikan-keburukan-bentuk-bentuk.html
http://pebriandini.wordpress.com/2011/10/13/teori-organisasi-umum/


ORGANISASI

1. TIPE atau BENTUK - BENTUK ORGANISASI

Berbagai tipe organisasi di Indonesia merupakan berikut :
1. Piramida Mendatar(flat)
menpuanyai ciri-ciri diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
b. jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
2. Piramida Terbalik.
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Type Kerucut
type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b.Rentang kendali sempit.
c.Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
d.Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.Jumlah informasi jabatan cukup besar.

Bentuk Organisasi
Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi
1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3. Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan staff
2. SRTUKTUR atau SKEMA ORGANISASI

Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan.


Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
   1. Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.

   2. Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.

   3. Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.

   4. Bentuk Setengah Lingkaran
Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.

   5. Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips

   6. Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

Macam-macam Skema Organisasi

a.       Berdasarkan teknik atau cara membuatnya :

1. Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
2. Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
3. Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
4. Skema organisasi Lingkaran
5. Skema organisasi Gambar

b.      Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :

            1. Skema Organisasi Fungsional
Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

2. Skema Organisasi Jabatan
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing, tetang cara bekerja, apa yang harus ia lakukan dan pencapaian yang ia dapatkan.

3. Skema Organisasi Nama
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan, yang mengejarkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya

4. Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.

5. Skema Organisasi Struktur
      Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut, dan juga fungsi-fungsi antara bagian-bagian itu satu sama lain yang saling berhubungan dan juga saling membantu

3. CIRI - CIRI DARI ORGANISASI

Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.


      + Ciri-ciri organisasi, yaitu :

1.    Adanya komponen ( atasan dan bawahan) .
2.    Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3.    Adanya tujuan .
4.    Adanya sasaran .
5.    Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
6.    Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

      + Ciri-ciri Organisasi Modern

1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staf lebih intensif
4. Kecendrungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
6. Unsur-unsur organisasi lebih lengkap

 + Ciri-Ciri Organisasi Sosial

1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.


4. HAL - HAL PENTING YANG PERLU DIPENUHI DALAM MEMBENTUK SUATU ORGANISASI


Adapun hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi agar suatu organisasi dapat berjalan dengan efektif.

1. Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.

2. Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.

3. Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.

4. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.

5. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.

6. Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

7. Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.

Kesimpulannya : 
Organisasi yang dijalankan dengan baik dan memenuhi syarat dengan baik maka akan menjadi organisasi yang baik pula. 

Refrensi :
http://ballo.wordpress.com/2010/10/19/type-dan-bentuk-organisasi/
http://tkampus.blogspot.com/2012/04/struktur-dan-skema-organisasi.html
http://tkampus.blogspot.com/2012/03/ciri-ciri-organisasi-sosial_31.html
http://teldy-yandera.blogspot.com/2012/11/hal-hal-penting-yang-perlu-dipenuhi.html

Jumat, 04 Oktober 2013

Ciri - Ciri unsur dan Teori Organisasi

1. Ciri - Ciri Organisasi

          Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama.
Banyak ahli yang berpendapat tentang pengertian organisasi, namun salah satu dari para ahli mengartikan organisasi sebagai suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

    Ciri dari organisasi yaitu :
        1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri atas sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi               yang ditetapkan.
        2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
        3. Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun.
        4. Organisasi adalah instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat                                     diidentifikasikan.

2. Unsur - Unsur Organisasi

          Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu yaitu :
              a. Man
                    Man (orang-orang), istilah yang lebih sering kita kenal dalam kehidupan organisasi atau ketata                       lembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personil. Pegawai atau personil terdiri                          dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari                           unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer                     yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para                                 pekerja (non management/ workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan                           manusiawi (man power) organisasi.

             b. Kerjasama
                    Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu (gotong royong) akan suatu                                   perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena                       itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi                       administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan                           manusiawi (man power) organisasi.

             c. Tujuan Bersama
                   Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang                        akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus                                dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,                            program, pola (network).

             d. Peralatan (Equipment)
                   Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa                        materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

            e. Lingkungan (Environment)
                  Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan                         (politicy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulatory rules) yang telah                       ditetapkan.

3. Teori Organisasi

     Dalam pembahasan tentang teori organisasi, mencangkup masalah teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangan hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.

     1.   Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional) 
             Berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan   oleh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
  • Teori Birokrasi
           Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Teori Administrasi
            Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Aturan (oreder)
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Disiplin (discipline)
- Inisiatif (initiative)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Pembagian kerja (division of work)- Rantai scalar (scalar chain)
- Semangat korps (spirit de corps)
- Sentralisasi (centralization)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
  • Manajemen ilmiah 
Teori ini memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja. Variabel yang di perhatikan dalam manajemen ilmiah adalah :
- Pentingnya peran manajer
- Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
- Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
- Iklim kondusif

      2.  Teori Neo Klasik (Teori Hubungan antar Manusia)
      Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.

     Dalam hal pembagian kerja , teori noeklasik telh mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:
 - Partisipasi, yaitu melibatkan setiaporang dalam proses engambilan keputusan.
 - Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
 - Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para junior untuk berpatisipasi dalam     pengambilan keputusan manajement puncak.

     3. Teori Organisasi Modern
       Teori organisasi modern dapat disebut juga senagai analisa sistem pada organisasi merupakan alirn besar ketiga dala teori organisasi dan manajement. Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi sangat komplek, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariable dan probabilistik. tepri modern menunjukan tiga proses hubungan universal yang slalu muncul pada sistem manusisa dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:
     - Komunikasi
     - Konsep keseimbangan
     - Proses pengambilan keputusan

      Perkembangan teori organisasi yang telah dibahas, memberikan dasar munculnya berbagai pendekatan manajement yang berbeda-beda , adapun pendekatan-pendekatan manajement tersebut adalah :
    - Pendekatan proses, disebut juga pendenkatan fungsional,oprasional, universal, dan tradisional.
    - Pendekatan keperilakuan, disebut juga pendekatan hubungan manusiawi.
    - Pendekatan kuantitatif.
    - Pendekatan sistem
    - Pendekatan contingency
 
     4.   Teori Behavioral Science
     Teori ini ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang, perilaku kelompok sosial  dan perilaku organisasi.

    5.   Teori Aliran Kuantitatif
     Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat di perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah sebagai berikut :
- Merumuskan masalah
- Menyusun model aritmatik
- Mendapatkan penyelesaian dari model
- Mengkaji model dan hasil model
- Menetapkan pengawasan atas hasil
- Mengadakan implementasi

http://nurulasmi31.blogspot.com/2013/01/ciri-ciriunsurdan-teori-organisasi.html
- Widyatmini & Izzati A. Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1995