Senin, 06 Mei 2013

Cerpen Manusia dan Kegelisahan

Kegelisahan KarmilaKarmila masih gelisah dalam tidurnya. Mata nya tak mau terpejam, pikirannya tidak menyatu dengan raga yang mengharuskannya untuk tidur nyenyak. Berbagai hal berkenyamuk dalam pikirannya. Pikiranyan menerawang tak tentu arah.Ingatanya menuju pada keadaan setahun yang lalu. Seharusnya keinginan itu muncul setahun yang lalu katanya dalam hati penuh penyesalan. Ditariknya nafasnya dalam –dalam tapi aku percaya bahwa sesungguhnya garis nasib itu telah ditentukan sebelum kita lahir, karmila berusaha meyakinkan hatinya saat gelisah itu mulai menguasainya. Mungkin saja Allah sudah menuliskan dalam cerita garisnya seperti ini.Kesempatan itu datang pertengahan tahun lau, saat mas yanto teman sekantornya menawarkan seorang pria yang sopan, mapan dan siap untuk menikah pada nya. Karmila sangat mengenal mas yanto dan istrinya dia orang yang jujur dan baik, karmila yakin mas yanto tidak mungkin memberikan orang yang sembarangan padanya. Usianya 23 tahun saat itu dan karmila belum kepikiran untuk menikah.Mas yanto terus mendesak“ Nama panggilannya tian, nama panjangnya Bastian Syahputra, dia itu baik mil, orangnya sopan, patuh pada orang tua dan rajin beribadah“ promosi mas yanto pada nyaMas yanto mengenal mas tian dan orang tuanya waktu mereka berangkat umroh bersama, dan pertemanan itu berlanjut sampai sekarang.“ Apa lagi yang kamu pikirkan mila,, orangnya lumayan koq, hitam manis, tinggi tegap, pokoknya ga malu2in, memang sih usianya 35 tahun, tapi aku rasa dia cukup dewasa buat kamu” desak mas yanto sambil menunjukan fotonya pada karmila. Memang betul mas tian memang lumayan manis, mas yanto tidak pernah bohong di setiap ucapannya, itu yang meyakinkan karmila bahwa yang ditawarkan ini bukan orang sembarangan.Karmila memang tidak pernah bertemu langsung sama mas tian, tapi mas tian sudah pernah melihatnya, walau begitu karmila merasa kenal lama dengannya karena cerita – cerita mas yanto tentang mas tian . Sempat kagum dalam hatinya, tapi rasa itu belum ada juga.Rasa itu baru muncul setahun kemudian, rasa ingin untuk menikah dan hidup berpasangan. Dan sekarang saat ia sadar umurnya 24 tahun dan tahun depan 25 tahun, saat tidak ada yang menawarkan pasangan buatnya lagi. Sempat muncul perasaan dan pertanyaan – pertanyaan pada dirinya. Mungkinkah rasa itu muncul terlambatSeandainya saja masih ada kesempatan kedua? Bagaimana keadaan mas tian sekarang? Apakah dia sudah menikah? Apakah dia masih mau sama aku? Malu rasanya mau bertanya sama mas yanto tentang itu.Karmila menepis perasaan yang sering menggodanya. “ Ya Allah , beginikah rasanya bila belum menikah ? “Karmila berusaha memejamkan matanya dalam-dalam. Berusaha untuk melupakan nya dan berharap tertidur.“ Ya Allah jika sudah kau tentukan pasangan hidup ku , dekat kan lah dia, dan mudahkan lah segala urusannya “ harap karmila dalam pejaman matanya.

Sumber : http://lailatulfatima.blogspot.com/2010/02/kegelisan-karmila-cerpen-ridha.html
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Begitu kata pertama ketika saya membaca berita on-line hari ini. Kasus yang sudah bertahun-tahun saya amati. Bukan dari media massa semata. Tapi ini nyata. Bukan dongeng, sinetron, atau berita di TV. Ini yang membuat saya miris. Saya manusia, saya punya kekuatan untuk berkehendak, saya bisa melakukannya dengan organ-organ yang dirangkai oleh Tuhan. Apa hak yang paling hakiki di dunia? Hak Hidup. Kita memperjuangkan hak hidup kita bukan? Tapi, bagaimana untuk yang belum “mampu” untuk mempertahankan hidupnya? Bagaimana untuk benih-benih yang terbuang karena ketidak mampuan orang lain untuk mengerti sebuah tanggung jawab?Aborsi. Itulah yang terus berputar-putar dalam otak ini. Saya benci menulisnya. Karena saya jijik. Bukan ingin meludahi benih-benih itu. Tapi meludahi sifat manusia yang hanya mementingkan ego semata. Manusia sebagai pelaku. Aborsi bagi saya bukan hanya pelarian dari sebuah tanggung jawab, tapi sudah merupakan tindakan seseorang merampas hak hidup orang lain. Mahluk yang belum mampu memperjuangkan hak dirinya sendiri. Hak dasar manusia. Saya bukan membicarakan tindakan aborsi dalam arti karena alasan yang fatal. Misal: Penyakit, Pasutri yang mungkin serba keterbatasan dengan jumlah anak yang melebihi. Ironisnya, pasangan muda mulai melegalkan sendiri tindakan itu bak minum obat ketika sakit flu, demam, atau diare. Berbuat, aborsi, Kelar!
Sebenarnya jumlah praktek aborsi sulit untuk dihitung karena praktek aborsi banyak pula yang tidak terlaporkan. Kalau menurut info yang saya baca, Jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,5 Juta pertahunnya. Jika merujuk pada perkiraan BKBN terapat dua juta nyawa yang terbuang sia-sia.  Di Cina, jumlah pelaporan untuk kasus aborsisetahunnya hingga mencapai 13 juta. Data statistik di Amerika, yang dikumpulkan oleh dua badan utama, yaitu Federal Centers for Disease Control (CDC) dan alan Guttmacher Institute (AGI) menunjukkan bahwa hampir dua juta jiwa (melebihi dari jumlah nyawa yang terbunuh dalam perang manapun. Menurut Jamer K Glassesman dari The Washington Post tahun 1996, jumlah kematian akibat aborsi 10x lipat dari jumlah kecelakaan manapun ditambah kasus bunuh diri dan pembunuhan. Secara keseluruhan, diseluruh dunia, aborsi merupakan penyebab kematian yang lebih utama dibandingkan penyakit jantung maupun kanker.Sejenak saya menghela nafas. Sedikit mengingat memori ketika dua tahun yang lalu. Seorang teman saya bercerita bahwa dia dilanda ketakutan yang mungkin dibawanya hingga akhir hayat. Ketakutan tidak memiliki anak dalam hidupnya. Ketakutan setelah menyia-nyiakan tiga nyawa. Ya, bukan satu, tapi TIGA! Sebenanya hanya dua kali, tetapi untuk yang kedua kalinya dia membunuh dua janin sekaligus. Ternyata baby-nya kembar. Uh, so sweet.. bayangan bayi itu seakan-akan muncul di kepala ini. Bayi kembar yang mungil. Yang diberi nama: Queen dan Diva. Tapi sekejap bayangan itu pun menjadi abu-abu. Impian itu hanya ilusi dialam bawah sadar. Teman saya itu harus dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang lemah akibat pendarahan yang dialaminya. Waktu itu berlalu cepat. Saya kembali ke dunia nyata. Berpulang dari perjalanan memori masa lalu dengan mendengar kabar yang entah baik atau buruk(bisa dipersepsikan sendiri). Dia putus dengan pacarnya. Pacarnya yang sudah memberi tiga benih dan lalu memusnahkannya. Kekasihnya yang akhirnya kini telah menempuh hidup baru dengan yang lain. Kabar teman wanita sayapun kini telah menguap. Entah dimana dia sekarang.Itu hanya satu contoh kasus. Kasus nyata yang dialami orang yang pernah dekat dalam kehidupan saya. Sahabat ketika sama-sama berjuang hidup di kota perantauan. Contoh satu KEBODOHAN yang harusnya tidak perlu ada lagi. Memang itu hukumnya dosa. Jelas dan mutlak. Agama sudah jelas menyuarakan. Tapi bukan itu yang saya maksud. Saya malas mengoceh tentang dosa (karena saya pun bukan manusia suci). Dosa bersifat sangat pribadi. Antara manusia dengan Tuhannya. Tapi ini lebih kepada nilai. Nilai moral seorang manusia. Manusia yang harus menghargai yang lainnya. Kalau memang tidak mau bertanggung jawab, jangan melakukan. Kalau pun tidak bisa memendam hasrat, cobalah “bermain dengar pintar dong”. Setidaknya jangan sampai “memaksa” mahluk lain membayar tindakan yang kita perbuat. Unfair! Merampas hak hidup mahluk yang seharusnya dia dapatkan. Hak dasar manusia yang belum mampu dia perjuangkan. Karena dia belum bisa bernafas, dia belum bergerak, dia belum bicara. Tapi dia zat awal seorang manusia. Dia sudah “ada”. Mengapa tidak menjadikan “ada” sebelum “ada” itu datang (Sampai disini iklan kontrasepsi boleh numpang lewat).Realitas yang terjadi membuat kita sepertinya bisa peduli lebih jauh lagi. Bukan hanya virus flu burung saja yang perlu diperhatikan. Ini sudah merupakan virus kematian. Virus yang justru diciptakan manusia. Menyebar ke setiap lapisan masyarakat (sudah ada di kota dan di desa: BAHAYA!). Saya sendiri kebingungan bagaimana memberi pemahaman tanpa unsur men-judge. Mungkin omongan seperti ini dianggap membosankan bagi sebagian orang. Seperti nasehat guru SD saat upacara bendera. Saya tidak menggurui, tapi saya bercerita.

Opini:
Menurud saya, tindakan ini sangatlah tidak bertanggung jawab. Semua masalah yang ada harus di selesaikan dengan kepala dingin, jangan dengan keputusan sesaat. Tanpa kita pikir panjang dampak yang akan terjadi.
Banyak kerugian yang ada dengan tindakan ini baik untuk sang ibu dan anak. Apa yang kita perbuat pasti ada akibatnya. Baik itu positif maupun negatif.

http://m.kompasiana.com/post/umum/2009/12/28/aborsi-cerita-jam-makan-siang/

Minggu, 05 Mei 2013

KEADILAN DAN MANUSIA

Pengertian Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau gan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.


MACAM-MACAM KEADILAN

a. KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.

b. KEADILAN DISTRIBUTIF

Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

c. KEADILAN KOMUTATIF

Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

d. KEJUJURAN

Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.Sikap jujur itu perlu di pelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal yang baik dan buruk.Kejujuran besangkut erat dengan masalah hati nurani. Menurut M.Alamsyah dalam bukunya budi nurani dan filsafat berfikir, yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran, ketulusan dalam meneropong kebenaran local maupan kebenaran lokal maupun rohani. Nurani yang di perkembangkan dapat jadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Kejujuran ataupun ketulusan dapat di tingkatkan menjadi sebuah keyakinan atas diri keyakinannya maka seseorang di ketahui kepribadianya.Dan hati nurani bertindak sesuai dengan norma-norma kebenaran akan menjadikan manusianya memiliki kejujuran, ia akan menjadi manusia jujur. Sebaliknya orang yang secara terus-menerus berfikir atau bertindak bertentangan dengan hati nuraninya akan selalu mengalami konfik batin, ia akan selalu mengalami ketegangan, dan sifatnya kepribadiannya yang semestinya tunggal menjadi pecah.Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara dan sikap yang perlu di pupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan, orang di perbolehkan berkata tidak jujur apabila sampai bata-batas yang di tentukan.


http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-keadilan.html
PANDANGAN HIDUP.

Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari. Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat. Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan


Macam-macam sumber pandangan hidup

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan normayang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya


Langkah-langkah Berpandangan Hidup Yang Baik

Setiap manusia pasti memliki sebuah pandangan hidup, dan sebagian mereka memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu hal. Bagaimana setiap orang memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada setiap individu yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
• Mengenal.
Sebelum seseorang meyakini sesuatu pastilah ia harus mengenal apa yang ia lihat tersebut. Mengenal merupakan langkah awal dari berpandangan hidup yang baik di karenakan dengan mengenal, kita pun akan dapat membedakan suatu hal yang baik dan buruk menurut cara pandang kita sehingga kita tidak akan mengambil langkah yang salah.
• Mengerti
Tidak cukup hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus mengerti.
• Menghayati
Setelah kita mengenal dan mengerti suatu hal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menghayati. Dengan menghayati kita dapat lebih jauh mengerti
• Meyakini
Langkah selanjutnya adalah meyakini. Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa mengenal, mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat berpegang teguh pada cara pandang yang kita yakini.
• Mengabdi
Langkah terakhir untuk berpandangan hidup yang baik adalah dengan megabdi. Mengabdi merupakan suatu usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal yang kita yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.Langkah-langkah Berpandangan Hidup Yang BaikSetiap manusia pasti memliki sebuah pandangan hidup, dan sebagian mereka memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu hal. Bagaimana setiap orang memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada setiap individu yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.
Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
• Mengenal.
Sebelum seseorang meyakini sesuatu pastilah ia harus mengenal apa yang ia lihat tersebut. Mengenal merupakan langkah awal dari berpandangan hidup yang baik di karenakan dengan mengenal, kita pun akan dapat membedakan suatu hal yang baik dan buruk menurut cara pandang kita sehingga kita tidak akan mengambil langkah yang salah.
• Mengerti
Tidak cukup hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus mengerti.
• Menghayati
Setelah kita mengenal dan mengerti suatu hal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menghayati. Dengan menghayati kita dapat lebih jauh mengerti
• Meyakini
Langkah selanjutnya adalah meyakini. Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa mengenal, mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat berpegang teguh pada cara pandang yang kita yakini.
• Mengabdi
Langkah terakhir untuk berpandangan hidup yang baik adalah dengan megabdi. Mengabdi merupakan suatu usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal yang kita yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.



http://ipinarifin57.blogspot.com/2012/07/ibd-manusia-dan-pandangan-hidup.htmlhttp://ipinarifin57.blogspot.com/2012/07/ibd-manusia-dan-pandangan-hidup.html