Minggu, 04 November 2012

BAB 4. PEMUDA DAN SOSIALISASI



1. Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Pemuda adalah sekelompok individu yang sudah berusia produktif dan karakternya sudah spesifik,cara pemikirannya pun sudah matang.
Sosialisasi adalah sikap sekelompok manusia yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi dalam suatu lingkungan untuk dapat saling membantu dalam berbagai hal.
Internalisasi belajar dan sosialisasi yaitu dimana ketiga katanya atau istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Dimana Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
                Proses sosialisasi adalah suatu proses yang menentukan kemampuan diri pemuda untuk menyelaraskan diri di lingkungan kemasyarakatan. Maka dari itu pemuda harus mampu mengendalikan dirinya dalam segala hal dan juga tetap mempunyai motivasi yang tinggi dalam menentukan perbuatan yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Pemuda dan identitas
                Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang ikut serta dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman supaya pelaksanaanya dapat terarah serta mencapai tujuan yang dimaksud.


Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berdasarkan :
1. Landasan idiil : Pancasila
2. Landasan konstitusional : UUD 1945
3. Landasan strategis : garis-garis besar haluan Negara
4. Landasan historis: Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
    1945
5. Landasan normative : etika yang hidup dalam masyarakat.


Dua pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah :
a. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka masih memerlukan pembinaan ke tingkat optimal dan belum bersikap mandiri secara fungsional.
* Masalah-masalah generasi muda :
- Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme.
- Belum seimbangnya generasi pemuda dengan jumlah fasilitas pendidikan.
- Pergaulan bebas.
* Potensi - potensi generasi muda :
- Idealisme dan daya kritis.
- Dinamika dan kreatifitas.
- Keberanian mengambil resiko
* Tujuan pokok sosialisasi :
- Individu harus berkomunikasi secara efektif
- Bertingkah laku selaras dengan norma
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan untuk kehidupan kelak dimasyarakat.


3. Perguruan dan pendidikan
* Potensi generasi muda :
- Mengadakan proyek bersama yang melibatkan pemuda
- Lomba karya ilmiah
- Mengikuti pertukaran pelajar antar luar negeri
Pendidikan adalah dimana sesuatu hal yang kita pelajari sejak masih kecil hingga sekarang sedangkan perguruan tinggi adalah pendidikan formal yang tingkatnya paling atas dan sudah sangat mengerti akan banyak hal.
Alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi:
- Karena sebagai pemuda harus mampu memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya.
- Pemuda dari berbagai etnis dan suku bangsa akan menyatu dalam bentuk akulturasi budaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar