Kamis, 31 Maret 2016

Etika pada aplikasi mobile

Go-Jek adalah perusahaan yang melayani layanan ojek di mana saja untuk siapa saja yang

membutuhkan secara online. Go-Jek bermitra kepada pada pengendara berpengalaman di

Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya. Selain dapat mengantar orang ke suatu tempat, Go-Jek

juga melayani pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja, dan lain sebagainya. Go-

Jek lahir dari ide sang CEO dan Managing Director Nadiem Makarim yang merupakan

seorang pengguna ojek. Dengan pengalamannya saat naik ojek di jalanan yang macet inilah ia

kemudian menciptakan Go-Jek, sebuah layanan antar jemput dengan ojek modern berbasis

pesanan. PT Go-Jek Indonesia yang sudah melewati perjalanannya sejak tahun 2011 kini

sudah memiliki 1.000 armada ojek yang tersebar di seluruh kawasan Jabodetabek.

Etika pada Go-Jek

Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan

seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam

suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi. Etika organisasi menekankan perlunya

seperangkat nilai yang dilaksanakan ssetiap orang anggota. nilai tersebut berkaitan dengan

pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik seperti sikap

hormat, kejujuran, keadilan dan bertanggung jawab. seperangkat nilai tersebut biasanya

dijadikan sebagai acuan dan dianggap sebagai prinsip-prinsip etis atau moral.

Dalam hal ini Go-Jek Indonesia ternyata telah bekerja sama dengan Brimob atau pihak

kepolisian untuk mengamankan operasional para pengemudi Go-Jek. Jadi, bila ada seorang

pengemudi Go-Jek yang mengalami tindak kekerasan dari oknum ojek pangkalan, maka ia

tinggal mengadu lewat smartphone untuk kemudian ditindak oleh pihak Brimob tersebut.

Pihak Brimob tersebut bahkan turut berkeliling, agar semua tindak kekerasan bisa diredam.

Ketika anda mulai memesan Go-Jek lewat aplikasi mobile, maka NAMA ANDA akan

tercantum di smartphone si pengendara Go-Jek, beserta rute pengantaran yang anda inginkan.

Setelah itu, pengendara Go-Jek tadi bisa menghubungi NOMOR TELEPON anda, untuk

mengkonfirmasi titik jemput. Setelah itu, kalau anda minta diantar ke rumah atau ke kantor,

maka secara tidak langsung ia juga akan mengetahui ALAMAT RUMAH atau ALAMAT

KANTOR anda. Jadi dalam sekali perjalanan saja, seorang pengendara Go-Jek sudah bisa

mengetahui data-data Nama anda, Nomor Telepon anda, dan Alamat Rumah atau Kantor

anda. Hal itu jelas merupakan sebuah pelanggaran privasi yang rentan disalahgunakan, dan

akibatnya bisa jadi menyeramkan.

Go-Jek merupakan sebuah inovasi teknologi yang telah membawa banyak hal yang baik,

seperti mempercepat waktu untuk bepergian di dalam kota, serta membuka ribuan lapangan

kerja baru. Namun lebih baik lagi kalau inovasi yang mereka lakukan juga disertai dengan

perlindungan privasi yang baik kepada para penggunanya. Perusahaan taksi Blue Bird

merupakan salah satu contoh penyedia layanan yang sangat memperhatikan privasi para

pelanggannya.

Produk Go-Jek


Go-Jek merupakan salah satu layanan jasa transportasi ojek yang menggunakan aplikasi

untuk menghubungkan penumpang dengan pengendaranya. Dengan layanan tersebut,

memudahkan penggunanya untuk dapat memesan Go-Jek ini hanya dengan sebuah aplikasi

dari rumah, tempat kerja, kampus, dan lainnya tanpa perlu repot.

Sementara itu, harga yang dipatok untuk sekali perjalanan pun terbilang murah hingga saat

ini dimana penumpangnya cukup membayar Rp 15.000 hingga maksimum 25 km. Setelah

lebih dari 25 km maka penumpangnya wajib membayar tarif per kilometernya sebesar Rp

2.500. Sehingga bisa dibilang layanan ini menjadi populer di beberapa wilayah di Indonesia

seperti Jakarta, Bandung, Denpasar, Depok, Bogor, Surabaya, Makassar, dan lainnya.

Selain itu, Go-Jek layanan lain seperti Go-Send yang digunakan untuk mengantarkan barang

dimana pengendara Go-Jek berfungsi sebagai kurir, Go-Mart yang dapat digunakan untuk

berbelanja di supermarket yang telah terdaftar di aplikasi dimana pengendara Go-Jek akan

membelikan barang tersebut serta langsung mengantarkannya ke pengguna aplikasi, dan Go-

Food yang memungkinkan pengguna aplikasi dapat memesan menu makanan serta minuman

dari restoran terdaftar yang akan dibelikan dan diantarkan oleh pengendara Go-Jek.

Baru-baru ini Go-Jek mengeluarkan layanan baru lagi seperti Go-Glam, Go-Clean, Go-Box,

dan Go-Massage. Untuk ketiga layanan baru selain Go-Box, pengembang aplikasinya masih

menandai layanan tersebut masih dalam tahap beta. Layanan baru tersebut diantaranya :

 Go-Box, layanan ini memungkinkan pengguna aplikasi Go-Jek dapat memesan jasa

mobil pickup hingga truk dengan boks besar untuk mengantarkan barang dari tempat asal ke

tempat tujuan. Dalam fitur ini pengguna aplikasi dapat menuliskan pesan untuk alamat asal,

alamat tujuan, kontak yang dihubungi, barang-barang yang akan dibawa, fitur ekstra, dan

waktu untuk pengambilan barang.

 Go-Glam, layanan ini memungkinkan pengguna aplikasi Go-Jek dapat memesan jasa

salon seperti creambath, hair dry, blow dry, Hair coloring, maicure, dan pedicure. Nantinya

penggunanya dapat memberikan alamat lengkap, data diri, nomor telepon, waktu pemesanan,

layanan yang diinginkan, dan terakhir akan diberikan review ulang pemesan serta harga jasa

yang diajukan.

 Go-Clean, layanan ini dapat membantu pengguna aplikasi Go-Jek untuk

membersihkan rumah, asrama, atau apartemen yang ditempatinya. Selain itu, penggunanya

dapat merinci apa saja yang harus dibersihkan oleh petugas, waktu pemesanan, komentar,

data diri, durasi waktu, dan terakhir akan diberikan review ulang pemesanan serta harga yang

diajukan.

 Go-Massage, bagi pengguna aplikasi Go-Jek yang merasa badan sedang pegal dan

capek, mungkin layanan ini dapat membantu untuk mengatasinya. Dimana penggunanya

dapat memesan jasa pijat memijat dengan merinci data diri, waktu pemesanan, menu pijat,

durasi waktu layanan, komentar, dan terakhir akan diberikan review ulang pemesanan serta

harga yang diajukan.

Namun sayangnya Go-Glam, Go-Clean, dan Go-Massage hanya baru tersedia di daerah

Jakarta saja sehingga bagi pengguna aplikasi Go-Jek yang berada di sekitar jakarta dapat

memesan layanan ini. Bagi pembaca yang belum pernah menggunakan aplikasi Go-Jek dan

ingin mencoba memakainya maka dapat mengunduhnya langsung di Google Play untuk

smartphone Android atau Apple App Store untuk iPhone serta iPad.

Profesionalisme Go-Jek

Dalam kurun waktu 4 (empat) bulan setelah meluncurkan program aplikasi mobile pada awal

2015, Go-Jek yang sudah berdiri sejak 2011 mulai dirasakan sebagai pesaing yang dituding

akan mematikan rejeki pengojek pangkalan. Bahkan, dalam sepekan ini banyak isu seputar

gonjang-ganjing Go-Jek yang berkembang dan disebar melalui media sosial, disambut

dengan ragam tanggapan dari berbagai sudut oleh warga Jakarta. Maka, salahkan Nadiem

Makariem si penggagas Go-Jek karena aplikasi mobile Go-Jekya marak diunduh dan jasa Go-

Jek lebih banyak dilirik oleh warga Jakarta yang memiliki ketergantungan pada teknologi,

tidak mau ribet dan mengharapkan hasil yang instan sesuai kebutuhan.

Setiap calon pengendara Go-Jek diwajibkan oleh perusahaan untuk menyerahkan dokumen

penting sebagai jaminan berupa kartu keluarga, akta kelahiran dan surat nikah ketika lolos

seleksi menjadi pengendara Go-Jek. Hal yang lumrah pada proses penerimaan karyawan

suatu perusahaan. Beliau juga menjelaskan, ketika diterima menjadi pengojek di Go-Jek dia

dan rekan-rekannya mendapatkan pelatihan singkat pengenalan dan panduan menggunakan

aplikasi Go-Jek serta peraturan yang mesti ditaati. Ditambahkannya pula, setiap Kamis para

pengendara Go-Jek dibagi kelompok dan dijadwalkan untuk mengikuti pelatihan tertib lalu

lintas yang diberikan oleh Polda Metro Jaya.

Ditilik dari sisi marketing, berhasil tidaknya satu produk yang ditawarkan ke pasar,

bergantung pada beberapa faktor berikut: pemilihan dan penerapan strategi pasar, keunggulan

produk, harga yang ditawarkan serta kepuasan konsumen yang membeli/menggunakan

produk tersebut. Dalam menjajal pasar; Go-Jek telah menerapkan First-In Strategy yang

mengundang reaksi para pesaing yang bergerak di bidang yang sama, jasa angkutan. Tak

hanya itu, sebagai pionir di bidangnya, Go-Jek juga menawarkan jasa layanan antar barang,

jasa belanja dan yang terbaru jasa pesan antar makanan yang diminati oleh pasar. Paket jasa

layanan yang sangat diminati oleh warga Jakarta, yang bisa dinikmati hanya dengan

membuka smartphone di tangan tanpa perlu meninggalkan kegiatan mereka.

Setiap pengendara Go-Jek akan mendapatkan masing-masing 2 (dua) buah jaket dan helm

serta perlengkapan masker dan tutup kepala untuk penumpang. Jika ada di antara pengendara

yang tidak mematuhi prosedur yang disepakati bersama perusahaan, pengguna jasa Go-Jek

dapat segera melaporkan yang bersangkutan ke layanan pelanggan Go-Jek.

Kegiatan di pasar akan berjalan ketika ada 3 (tiga) faktor penentu ini produsen, produk serta

konsumen. Jika ingin berhasil menjual produknya, produsen tentu akan menawarkannya

lewat promosi dengan strategi yang jitu agar dipilih oleh pembeli. Sedang, di sisi konsumen,

mereka tentu akan membandingkan keunggulan satu produk yang ditawarkan di pasar

sebelum menentukan produk mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Kepuasan terhadap

satu produk atau jasa dari brand tertentu, tidak menutup kemungkinan untuk terus membeli

atau menggunakan jasa tersebut bukan? Hal yang sama berlaku pada jasa angkutan umum,

sebaiknya memilih transportasi yang dapat dipercaya dan aman.

Sumber :

http://cepat-saji.blogspot.co.id/2015/03/etika-dan-profesionalisme-teknologi.html

http://gadgetren.com/2015/10/05/layanan-baru-gojek/

http://kompasiana.com/oli3ve/analisa-gonjang-ganjing-gojek_5580069e149773df192cab8a

http://indotipstricks.net/2015/08/apa-itu-gojek.html

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-go-jek.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar